![Polda DIY Cari Solusi Pencegahan Kejahatan Jalanan Melalui FGD](https://id1.dpi.or.id/uploads/images/2025/02/image_750x395_679eb2a04b529_1.jpg)
Yogyakarta - Kepolisian Daerah (Polda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terus berupaya menekan angka kejahatan jalanan dengan menggelar Focus Group Discussion (FGD) bersama berbagai pihak. Kegiatan ini digelar pada Selasa 27 Februari 2024, di Rocket Convention Hall di Ngrenak Lor, Sidomoyo, Godean, Sleman, DIY.
FGD ini dihadiri oleh 20 peserta dan menghadirkan dua narasumber ahli, yaitu Kepala Satuan Pembinaan Masyarakat (Kasat Bimas) Kepolisian Resor (Polres) Bantul Ajun Komisaris Polisi (AKP) Rumpoko dan Kepala Bidang (Kabid) Bina Ideologi, Wawasan Kebangsaan, dan Karakter Bangsa di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Sleman Bagus Jalu Anggara, S.I.P. Tujuannya adalah membangun komunikasi dua arah untuk memahami lebih dalam tentang kejahatan jalanan dan mencari solusi pencegahan yang efektif.
Fokus pada Pencegahan dan Pembentukan Karakter Remaja
Panit 1 Subdit 4 Ditintelkam Polda DIY Inspektur Polisi Dua (Ipda) Revaldo Cahyo Prakoso, S.Tr.K. menuturkan, kegiatan ini bertujuan membuka dialog antara pihak kepolisian dan masyarakat untuk mencari pola ideal pencegahan kejahatan jalanan.
“Kami ingin ada komunikasi timbal balik agar semua pihak bisa memahami dampak dan indikasi kejahatan jalanan, sehingga bisa ditemukan cara untuk mencegahnya, ” ujarnya.
Menurut data yang diungkapkan Ipda Revaldo, angka kejahatan jalanan di DIY pada tahun 2023 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2022. Namun, pada Januari 2024, terjadi sedikit kenaikan.
“Ini menjadi perhatian kami untuk menggiatkan kembali upaya pencegahan, ” tambahnya.
Revenge dan Media Sosial Jadi Pemicu Utama
Ipda Revaldo juga memaparkan bahwa kejahatan jalanan sering dipicu oleh faktor balas dendam (revenge) antar kelompok atau geng.
“Pemicunya didominasi oleh revenge, baik melalui chat di grup maupun media sosial, ” ungkapnya.
Dengan adanya FGD ini, Ipda Revaldo berharap dapat menemukan pola ideal untuk mencegah kejahatan jalanan, sekaligus membangun sinergi antara kepolisian dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman.
Lebih lanjut, AKP Rumpoko menambahkan, kenakalan remaja, termasuk kejahatan jalanan, tidak hanya merugikan orang lain tetapi juga masa depan pelaku sendiri.
“Meskipun pelaku masih di bawah umur, kami akan tetap memprosesnya secara hukum sesuai peraturan yang berlaku, ” tegasnya.
Pentingnya Peran Orang Tua dan Lingkungan
Sementara itu, Bagus menekankan pentingnya pembentukan karakter remaja sebagai langkah preventif.
“Remaja perlu dibekali dengan wawasan kebangsaan dan karakter yang kuat agar terhindar dari perilaku negatif, termasuk kejahatan jalanan, ” ucapnya.
Salah satu peserta FGD, Marco Aditya Kamiswara, mengaku senang bisa mendapatkan informasi dan wawasan baru.
“Saya beruntung bisa belajar langsung dari narasumber tentang cara mengantisipasi kejahatan jalanan, ” kata dia.
Antusiasme Peserta dan Harapan ke Depan
Kegiatan FGD ini ditutup dengan sesi tanya jawab yang berlangsung interaktif. Peserta terlihat antusias mengajukan pertanyaan seputar kejahatan jalanan dan langkah-langkah pencegahannya. Acara ditutup dengan pemberian cinderamata kepada perwakilan peserta dan ramah tamah.